"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS. Al-A'raaf: 17)
Iblis sudah benar-benar putus asa dari rahmat Alloh SWT karena Alloh SWT sudah memvonisnya dengan vonis "Kafir" yang berarti ia kelak menjadi makhluk penghuni neraka jahanam untuk selamanya.Atas dasar inilah Iblis bertekad bulat dan berjanji di hadapan Alloh SWT untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya yang lurus, yaitu jalan kebenaran, jalan Islam. Janji dan tekad bulat iblis untuk menyesatkan manusia agar manusia kelak di neraka menjadi teman dan sekutunya tersebut dituangkan oleh iblis dengan 4 cara yaitu:
Pertama, "Akan saya datangi mereka dari arah muka".
Maksudnya adalah iblis akan meragu-ragukan manusia tentang urusan akhirat. Hal ini sebagaimana yang dipaparkan oleh Ibnu 'Abbas ra dalam menafsirkan ayat tersebut : "Akan aku ragu-ragukan mereka tentang akhirat mereka". Iblis akan membisikkan kepada manusia bahwa adzab dan ni'mat kubur itu tidak ada; padang mahsyar tidak ada; shirot atau jembatan yang menghantarkan manusia ke surga atau ke neraka tidak ada; surga dan neraka itu sendiri tidak ada; dan hal-hal urusan akhirat yang lainnya. Padahal Alloh SWT dan Rosululloh Saw mengabarkan dengan sangat jelas akan adanya urusan akhirat.
Kedua, "Dan dari belakang mereka".
Cara yang kedua ini, Iblis akan menjadikan manusia senang pada kehidupan dunia, seolah-olah dunia adalah tempat yang kekal untuk ditinggali. Ibnu 'Abbas menuturkan penjelasan ayat tersebut dengan menafsirkannya: "Aku menjadikan mereka senang kepada kehidupan dunia mereka".
Ketiga, "Dari kanan mereka".
Cara selanjutnya iblis akan menyamarkan manusia perihal urusan agamanya, sehingga tidaklah aneh jika kita dapati ditengah-tengah kita banyak manusia yang "mengamalkan" agama tetapi tidak ada dasarnya dari wahyu; baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah karena memang sudah tersamarkan oleh bisikan iblis. Hal ini pun dijelaskan oleh Ibnu 'Abbas ra: "Aku samarkan pada mereka tentang urusan agama mereka".
Keempat, "Dan dari kiri mereka"
Ibnu 'Abbas menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan: "Aku jadikan mereka senang dengan perbuatan-perbuatan kemaksiatan". (Lihat Tafsir Ibnu Katsir). Upaya dan usaha iblis dalam menyesatkan manusia dengan cara dan strategi ini pun ternyata "Sukses" diterapkan, dimana kemaksiatan saat ini sudah menjadi menu utama di media informasi dan bahkan di lingkungan kita sendiri. Sihir, perdukunan, kebid'ahan, pembunuhan, perampokan, perzinahan, korupsi dan kemaksiatan lainnya seakan satu hal yang lumrah kita temukan saat ini. Na'udzu billah.
Akhirnya...Memohon perlindungan Alloh SWT dan kewaspadaan penuh terhadap segala jerat-jerat iblis dalam usahanya untuk menyesatkan kita, adalah sesuatu yang wajib untuk kita laksanakan. Waspadalah... Waspadalah..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih teLah berkunjung..♥♥