Selasa, 14 Juni 2011

Malu Kepada Allah


Pada suatu hari, Abu Muslim sampai ke rumahnya.Istrinya sudah menyambutnya di depan rumah.Dengan wajah sedih, istrinya berkata, “Tidak ada kayu di rumah kita yang bisa digunakan untuk menghangatkan tubuh di musim dingin yang menggigit ini.”
Abu Muslim menjawab dengan hati pilu, “Di sakuku tidak ada uang satu dinar atau dirham untuk membeli kebutuhan kita.”
Istrinya menyahut, “Bagaimana bisa kau mengeluh fakir dan tidak punya apa-apa, padahal engkau adalah orang yang paling dekat dengan para khalifah? Pergilah ke sana dan jelaskanlah keadaan kita, bahwa kita sangat kekurangan, fakir, dan perlu bantuannya segera.Aku yakin, khalifah pasti membantu dan tidak akan membiarkan kita hidup fakir.”
Abu Muslim menjawab, “Na’udzubillah, aku berlindung kepada Allah kalau aku sampai melakukan hal itu.Aku sangat malu kepada Allah.Kalau aku sampai meminta kepada makhluk ciptaan Allah, padahal Allah Maha Pemurah.Aku tidak mungkin meminta bantuan kepada selain Allah.”
Lalu, Abu Muslim keluar dan pergi ke masjid.Setibanya di masjid, ia langsung sholat dua rakaat.Setelah itu, ia berdzikir, beristighfar, dan berdoa, “Ya Allah, ya Rabbi, wahai Tuhan yang Maha Mengetahui rahasia, Engkau Mahatahu jika aku malu meminta pertolongan selain kepadaMu.Wahai Tuhan yang luas kemurahannya, karuniakanlah padaku gandum, terigu, minyak, dan kayu bakar.Karuniakan pada istriku, pakaian dan kerudung, dan karuniakan pada anakku pakaian dan sapi untuk diminum susunya.Ya Allah, kabulkanlah doaku.Amien.”
Kebetulan, saat itu di dalam masjid ada seorang lelaki yang termasuk salah satu pengawal istana khalifah.Pengawal itu merasa aneh mendengar doa itu, cepat-cepat ia bergegas keluar masjid dan menuju istana.Ia ingin menemui khalifah untuk menceritakan apa yang didengarnya di dalam masjid.
Begitu sampai di hadapan khalifah, ia berkata, “Aku melihat, sekarang ini ada seorang lelaki di dalam masjid yang berdoa kepada Allah dan meminta hal-hal aneh.”
Lalu, ia menyebutkan hal-hal yang diminta oleh lelaki itu (Abu Muslim) pada khalifah.Ketika mendengar hal-hal yang diminta itu, khalifah tertawa dan berkata, “Aku yakin, aku tahu siapa lelaki yang berada di dalam masjid itu.Aku yakin ia adalah Abu Muslim.Ia lelaki yang sangat malu kepada Allah.Sekarang, coba kau ulangi lagi isi doanya.Aku ingin mengirim barang-barang yang dimintanya itu ke rumahnya secepatnya sebelum ia keluar dari masjid.Setiap satu barang yang ia minta, kirim dua.”
Sementara itu Abu Muslim tetap berada di dalam masjid beberapa saat lamanya untuk membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah.Setelah dirasa cukup lama, ia keluar dari masjid dan pulang ke rumahnya.Sesampainya di rumah, ia disambut istrinya dengan penuh rasa gembira.Sang istri menyambutnya dengan penuh kehangatan.
Istrinya berkata, “Coba renungkan Abu Muslim, sekarang kita tidak kekurangan lagi.Ini tak lain karena kau mau mendengar nasehatku.Akhirnya kau pergi juga ke tempat khalifah.”
Abu Muslim terkejut dengan perkataan istrinya.Ia bersumpah bahwa ia tidak pergi ke tempat khalifah.Bahkan, ia tidak berjumpa dengan khalifah selama satu minggu.
Istrinya lalu bertanya, “Kalau begitu, ceritakan padaku, kemana kau pergi? Kepada siapa kau mengadu?”
Abu Muslim menjawab, “AKu pergi ke masjid dan mengadu kepada Allah SWT.Sebagaimana kau ketahui selama ini, hai Ummu Muslim, aku sangat malu kepada Allah kalu Dia melihat aku minta tolong kepada selain Dia.”
Seketika itu, istrinya meneteskan air mata, terharu.Dia bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada suaminya.Dia berkata, “Alangkah mulianya jiwamu! Alangkah indahnya perbuatanmu, suamiku! Alangkah pengasihnya Allah yang tidak pernah melupakan hambaNya yang bertaqwa.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih teLah berkunjung..♥♥